Sedikit berbagi cerita dan pengalaman, pernah dikisaran tahun 2005/2006 ada seorang pendaki yang sempat tersasar di gunung Tanggamus hingga seminggu lamanya. Awal cerita, sang pendaki yang kebetulan masih tetangga jauh saya mengikuti pendidikan dasar yang diadakan oleh salah satu perkumpulan pecinta alam di gunung tanggamus. Diksar (pendidikan dasar) sampai disaat sesi mendaki kepuncak, karena fisik yang tak terlalu bugar, sang pendaki pun berjalan diurutan paling akhir. teman-teman yang lain tetap berjalan, tetapi dia malah bersantai. baru beberapa kaki melangkah, ia sudah istirahat. sampai akhirnya ia tertinggal oleh kawan-kawannya. dimulailah petualangan tanpa arah (nyasar;tersesat) selama 7 hari ia alami. petugas BASARNAS (badan SAR nasional) pun memprediksikan dia telah meninggal. namun Tuhan berkat lain, ia tetap selamat dalam kurun waktu 7 hari dihutan dengan ilmu dan pengalaman yang minim tentang hutan.
Bagaimana itu bisa terjadi sampai ia akhirnya bisa selamat??ya, saat itu yang hanya ada dipikirannya adalah bertahan hidup. selama tersesat dihutan belantara yang masih terdapat hewan buasnya tersebut, ia menyambung hidup dengan air. air yang menggenang ditanah, air yang terdapat dalam kantung plastik, air perasan dari lumut merupakan santapan yang enak menurutnya pada waktu itu. ilmu SURVIVAL-nya kali itu benar-benar diuji. selama ia menghilang, orang-orang sibuk mencarinya sampai pelosok-pelosok tempat, tetapi tetap saja tak dapat ditemukan. dari BASARNAS sampai "Orang Pintar" sibuk menjelajahi seluruh kawasan gunung tanggamus. dari hal-hal yang logis sampai hal-hal yang diluar nalar manusia dikerahkan hanya untuk mencari dia. tetapi hasilnya tetap saja nihil. sampai dihari ketiga pencarian selesai, akhirnya basarnas pun mengklaim dia telah meninggal. sontak keluarganya pun hanya dapat pasrah waktu itu.
Dilain cerita, ia masih sibuk dengan perjalan mencari jalan keluar walau dengan kondisi tubuh yang sudah sangat lemah, karena dalam kurun waktu hampir seminggu, ia hanya mengkonsumsi air saja. pada waktu itu, apa yang ia pikirkan misalnya ia ingin makan ayam, ia minum air tersebut dengan membayakan ayam goreng tersebut. Selain iu bagian tubuhnya, terutama kaki yang mulai penuh luka koreng karena sayatan tumbuhan dan ranting-ranting pohon. sampai di hari ketujuh, tubuhnya yang sudah tak kuat itu berjalan teseok-seok dengan keadaan setengah sadar, ia merasa ada seorang lelaki tua berjubah putih menuntunnya berjalan menuju cahaya terang. benar saja, tak lama ia berjalan sambil terseok-seok ia melihat ada sebidang tanah perkebunan petani yang ada disana. sampai akhirnya ia tak kuat lagi dan ditemukan oleh petani disana. penderitaan selama seminggu tersiksa dihutan pun akhirnya berakhir.
cerita nyata ini pun menjadi cerita yang tak terlupakan baginya. ia pun masuk dalam rekor nasional basarnas, karena dapat selamat dari tersesat dihutan selama seminggu. cerita sang pendaki yang tersesat itu pun masih tersimpan erat dipikiran seorang penjual martabak bangka. ya, karena kini sang pendaki memulai hidup baru dengan berjualan martabak bangka di bilangan Pasar Koga Bandar Lampung.
Bagaimana itu bisa terjadi sampai ia akhirnya bisa selamat??ya, saat itu yang hanya ada dipikirannya adalah bertahan hidup. selama tersesat dihutan belantara yang masih terdapat hewan buasnya tersebut, ia menyambung hidup dengan air. air yang menggenang ditanah, air yang terdapat dalam kantung plastik, air perasan dari lumut merupakan santapan yang enak menurutnya pada waktu itu. ilmu SURVIVAL-nya kali itu benar-benar diuji. selama ia menghilang, orang-orang sibuk mencarinya sampai pelosok-pelosok tempat, tetapi tetap saja tak dapat ditemukan. dari BASARNAS sampai "Orang Pintar" sibuk menjelajahi seluruh kawasan gunung tanggamus. dari hal-hal yang logis sampai hal-hal yang diluar nalar manusia dikerahkan hanya untuk mencari dia. tetapi hasilnya tetap saja nihil. sampai dihari ketiga pencarian selesai, akhirnya basarnas pun mengklaim dia telah meninggal. sontak keluarganya pun hanya dapat pasrah waktu itu.
Dilain cerita, ia masih sibuk dengan perjalan mencari jalan keluar walau dengan kondisi tubuh yang sudah sangat lemah, karena dalam kurun waktu hampir seminggu, ia hanya mengkonsumsi air saja. pada waktu itu, apa yang ia pikirkan misalnya ia ingin makan ayam, ia minum air tersebut dengan membayakan ayam goreng tersebut. Selain iu bagian tubuhnya, terutama kaki yang mulai penuh luka koreng karena sayatan tumbuhan dan ranting-ranting pohon. sampai di hari ketujuh, tubuhnya yang sudah tak kuat itu berjalan teseok-seok dengan keadaan setengah sadar, ia merasa ada seorang lelaki tua berjubah putih menuntunnya berjalan menuju cahaya terang. benar saja, tak lama ia berjalan sambil terseok-seok ia melihat ada sebidang tanah perkebunan petani yang ada disana. sampai akhirnya ia tak kuat lagi dan ditemukan oleh petani disana. penderitaan selama seminggu tersiksa dihutan pun akhirnya berakhir.
cerita nyata ini pun menjadi cerita yang tak terlupakan baginya. ia pun masuk dalam rekor nasional basarnas, karena dapat selamat dari tersesat dihutan selama seminggu. cerita sang pendaki yang tersesat itu pun masih tersimpan erat dipikiran seorang penjual martabak bangka. ya, karena kini sang pendaki memulai hidup baru dengan berjualan martabak bangka di bilangan Pasar Koga Bandar Lampung.
gambarnya keren mas!
BalasHapusthanx for comment me..
BalasHapusgood survival...!
BalasHapusga sia-sia ikut diksar ilmunya ke pake juga....
salut untuk sang survivor...
masih tetap bertahan sampai akhir...
lanjutkan survival mu rekan karna hidupmu masih berlanjut...
bulan depan w mau ke tanggamus
BalasHapusda kegiatan pengembaraan
mungkin bisa bantu...
kisah luar biasa :)
BalasHapussiapa orangnya? ntar gue bli martabaknya (serius!!)
BalasHapuskoreksi. peristiwa itu terjadi tahun 1995 bukan 2005/2006. pelaku peristiwa bernama Wiwit, warga Kedaton Bandar Lampung. Saya adalah orang yang ikut mencari.
BalasHapusAlhamdulillah saya masih sehat wal afiat sampai saat ini! Terima kasih sebanyak"nya untuk BASARNAS, WANADRI, dan semua pihak" yg tidak bsa disebutkan satu persatu : http://www.facebook.com/wiwid.samgong
BalasHapusGemercik Rimba
BalasHapus