Indonesia dan Malaysia adalah dua negara satu rumpun yaitu rumpun melayu. Negara yang bertetangga ini memang memiliki kedekatan atau kemiripan baik secara geografi maupun kebudayaan. Sejak dahulu, hubungan antar kedua negara ini memang dikenal tidak harmonis. Banyak konflik yang terjadi sejak zaman orde lama di Indonesia. Klaim-klaim yang dilakukan negara Malaysia terhadap Indonesia yang membuat tidak harmonisnya hubungan kedua negara ini. Mulai dari klaim terhadap batas wilayah, klaim suatu pulau, hingga saat ini yang terkenal yaitu Malaysia sering mengklaim kebudayaan Indonesia. Hal-hal tersebut yang menimbulkan berbagai macam opini rakyat Indonesia baik positif maupun negatif. Jargon "Ganyang Malaysia" pun hingga kini masih hidup di kalangan rakyat Indonesia.
Pulau Sipadan-Ligitan kini memang telah menjadi milik Malaysia. Pulau yang terkenal akan keindahan pantainya ini menjadi salah salah satu perdebatan dalam hal kepemilikan pada waktu itu. Konflik ini pun di bawa sampai ke meja mahkamah internasional, Indonesia pun kalah. Kejatuhan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan ke tangan Malaysia berefek sengketa antarkedua Negara menyangkut wilayah perairannya. Malaysia mengklaim, mereka berhak hingga 70 mil dari garis pantai Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan. Sedangkan Indonesia menganggap, kewenangan Malaysia hanya 12 mil. Malaysia pun mulai mencari buruan baru. Blok Ambalat kali ini menjadi sasaran baru selanjutnya. Blok yang memiliki kekayaan minyaknya ini telah di klaim oleh malaysia, padahal jelas-jelas Blok Ambalat milik Indonesia menurut Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 yang telah disepakati bersama. Selain itu juga, Malaysia telah mengklaim perairan Laut Sulawesi di timur Pulau Kalimantan sejak tahun 1979. Saat itu, Malaysia membuat peta yang memasukkan wilayah perairan tersebut ke dalam kedaulatannya. Peta itu pun diprotes Indonesia dan telah dilayangkan beberapa kali. Masalah tapal batas darat di Pulau Kalimantan pun hingga saat ini terus menjadi perdebatan. Lagi-lagi Malaysia berulah dengan menggeser tapal batas kedua negara hingga beberapa mil jauhnya. Sungguh memalukan dan tidak mencerminkan Malaysia sebagai negara yang besar.
Kala masalah batas maupun wilayah sengketa yang belum usai, kembali Malaysia berulah dengan mengklaim sederet kebudayaan milik Indonesia. Dari seni musik, Malaysia mengklaim lagu Rasa Sayange milik masyarakat maluku dan alat musik Angklung yang merupakan kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Di bidang seni tari, yaitu kesenian Reog Ponorogo dan yang terbaru yaitu Tari Pendet yang sudah dikenal masyarakat dunia merupakan kebudayaan dari Pulau Bali. Dalam bidang seni rupa, senjata keris khas Indonesia pun dipatenkan oleh Malaysia, selain itu wayang kulit dan wayang golek tak luput dari kepemilikan sepihak oleh Malaysia. Untuk bidang fashion, Baju Kebaya dan Batik menjadi sasaran empuk Malaysia untuk diklaim menjadi miliknya. Sebetulnya masih banyak lagi pematenan sepihak yang dilakukan oleh Malaysia yang merupakan milik Indonesia, tetapi tidak dapat saya sebutkan satu persatu karena bagitu banyaknya.
Harus berapa banyak lagi kah milik Indonesia yang diambil paksa oleh Malaysia? kesalahan bukan sepenuhnya milik Malaysia, tetapi juga kita sebagai rakyat Indonesia yang kurang menjaga akan kekayaan yang kita miliki sebagai kebanggan milik bersama. Karena itu merupakan warisan leluhur yang tak ternilai harganya.
ADUH ADUH MALAYSIA JAGA DONG MARTABATMU SEBAGAI BANGSA YG BESAR ,,,MASAK SI ITU NAMANYA BANGSA BESAR ,,SEJAK KAPAN BANGSA BESAR ITU BERJIWA MALING,,,
BalasHapushaddeh Malaysia... bangsa yang bisannya cumant nyuri kebudayaan negara laen,, pa nggak malu maling budaya orang trus dibangga-banggain??? pa nggak punya budaya sich, miskin budaya.. kok nyuri-nyuri segala!!
BalasHapusberarti bukan MALAYSIA TRULLY ASIA...
BalasHapustapi MALAYSIA TRULLY INDONESIA...
MALAYSIA BENAR2 IMDONESIA...
HWAwawawawWAWAHAHAA.....
MALAYSIA gak punya etika , bisa nya cuma mencuri wilayah kekuasaan sama kebudayaan ,
BalasHapus